News

Blue Bird Berencana Tawarkan 20% Saham ke Publik

Blue Bird Berencana Tawarkan 20% Saham ke Publik

Published On 03 Oct 2014

Jakarta, 3 Oktober 2014 – PT Blue Bird Tbk (“Blue Bird”) – perusahaan jasa transportasi terintegrasi dengan 15 anak perusahaan yang bergerak di bidang transportasi penumpang dan jasa pengangkutan darat, hari ini menyelenggarakan paparan publik (Public Expose), sehubungan dengan rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Langkah IPO Blue Bird tersebut untuk mendukung rencana pengembangan usaha perseroan dalam mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di bidang jasa transportasi, khususnya layanan transportasi penumpang dan jasa pengangkutan darat.

“Kami yakin dengan integrasi bisnis di antara entitas anak perusahaan dan didukung oleh nilai-nilai serta pengalaman kami, Blue Bird dapat memberikan akses transportasi publik yang memiliki layanan inovatif, aman, dan mampu diandalkan, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perseroan dan keberlanjutan bisnis kami,” ujar Purnomo Prawiro, Presiden Direktur PT Blue Bird Tbk di Jakarta, Jumat (03/10).

Penawaran Umum Perdana

Dalam IPO tersebut, Blue Bird berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 531.400.000 lembar saham atau 20% dari modal ditempatkan dan modal disetor penuh Perseroan setelah penawaran umum perdananya.

“Saham yang kami tawarkan kepada publik adalah sampai dengan 20 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor Perseroan setelah penawaran umum. Harga perdana dalam kisaran Rp 7.200 – 9.300 per lembar saham,” ujar Purnomo.

Sekitar 50% dari dana IPO akan digunakan untuk membiayai belanja modal termasuk pembelian kendaraan dan akuisisi pool,sekitar 35,71% untuk melunasi pinjaman, dan sekitar 14,29% akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan dan entitas anak.

“Kami optimistis IPO ini akan memperoleh tanggapan positif dari berbagai kalangan. Melalui IPO, Perseroan akan makin berkomitmen untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat posisi kami di bidang jasa transportasi, khususnya melalui penambahan jumlah mobil pada armada, memperkuat penetrasi dan ekspansi ke lokasi baru, mengembangkan bisnis limusin dan sewa mobil atau bus, serta terus memperkuat kualitas pelayanan dan efisiensi operasional,” ungkap Purnomo.

Paparan Publik dan Konferensi Pers dilakukan Blue Bird bersama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Saham sebagai bagian dari masa penawaran awal (bookbuilding) dalam proses IPO, yang dilaksanakan untuk penjajakan minat awal dari para calon investor, baik retail maupun institusi.

PT Credit Suisse Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, bersama dengan PT UBS Securities Indonesia adalah penjamin emisi efek terhadap Blue Bird sehubungan dengan IPO tersebut.

Kinerja Perusahaan dan Industri

Sebagai pemimpin pasar, Blue Bird menguasai 33% pangsa pasar di Indonesia[1] berdasarkan jumlah armada yang beroperasi. Per 30 April 2014, jumlah keseluruhan armada adalah 30.298, sebanyak 23.932 di antaranya adalah Taksi Reguler. Terdapat juga sebanyak 7.504 tambahan izin lisensi taksi di seluruh Indonesia. Didukung dengan pengenalan masyarakat yang tinggi terhadap merek Blue Bird, berlandaskan pada keunggulan layanan, PT Blue Bird Tbk menunjukan kinerja positif. Pendapatan bersih perusahaan pada 30 April 2014 bila dibandingkan 30 April 2013 mengalami pertumbuhan 31,6%; yaitu sebesar Rp 1.477 miliar dari sebelumnya Rp 1.122 miliar.

Pendapatan bersih Blue Bird meningkat menjadi Rp 3.921 miliar untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, dari Rp 2.564 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Perusahaan juga berhasil mencatat Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 23,7% dalam tiga tahun terakhir dari Rp 2.564 miliar menjadi Rp 3.921 miliar. Hal tersebut dipicu oleh tindakan pengembangan dan perbaikan dalam aspek operasional dan strategi bisnis.

“Kami berharap dengan menjadi sebuah perusahaan terbuka, bukan saja kami dapat mengembangkan bisnis, tetapi yang tidak kalah pentingnya, kami berkeinginan menjadi penyedia sarana transportasi masyarakat Indonesia yang dapat dipercaya dan diandalkan. Kami juga ingin dapat melangkah bersama para pemangku kepentingan yaitu pengemudi, karyawan, para pemegang saham, dan juga pelanggan guna menjadi bagian dari pertumbuhan ini dan ikut berbahagia bersama kami, sesuai filosofi Blue Bird sebagai burung yang membawa kebahagiaan,” ungkap Purnomo.

Baca juga Berita Lainnya